Breaking News

Warga Condongcatur Komitmen Dukung Yogyakarta Tetap Aman dan Damai


Pemerintah Condongcatur secara resmi menghimbau warganya.


SLEMAN, jogja.expost.co.id - Pasca demonstrasi yang melibatkan puluhan ribu massa aksi di Mapolda DIY sejak 29 hingga 31 Agustus 2025, dari aksi massa tersebut warga Kalurahan Condongcatur menjadi yang paling terdampak secara psikologis. Bahkan tak sedikit yang mengalami kerugian secara ekonomi.

Berkaca peristiwa itu, warga masyarakat Condongcatur dari berbagai padukuhan menyatakan dukungan penuh untuk menjaga Yogyakarta tetap aman, damai dan kondusif. Hal ini ditunjukan dengan bermunculan pesan-pesan moral yang dipasang warga melalui spanduk-spanduk di sejumlah titik di wilayah Condongcatur.

Dari pantauan Jogja Expost di lapangan, Senin (1/9/2025) pagi, spanduk tampak di Padukuhan Sanggrahan, Manukan, Kentungan, Pondok, Ngropoh, Gandok, Pringwulung dan padukuhan lainnya.

Keberadaan spanduk di Padukuhan Sanggrahan Condongcatur Depok Sleman. 

Di Condongcatur sendiri kelompok Jaga Warga telah terbentuk sejak Oktober 2019. Kelompok ini, tersebar di 18 padukuhan. Keberadaan Jaga Warga ini semakin memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

Ditemui di ruang kerjanya, Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, mengapresiasi inisiatif warganya yang turut menjaga keamanan di lingkungan masing masing.

“Kami bangga dengan semangat warga Condongcatur yang selalu menjaga kebersamaan dan mengutamakan kedamaian. Jaga warga bersama masyarakat siap mendukung terciptanya Jogja yang aman, damai dan harmonis,” ucapnya, Senin (1/9/2025) pagi.

Menurutnya, dukungan tersebut menjadi wujud nyata bahwa masyarakat Condongcatur cinta damai sekaligus siap menjaga keamanan bersama. Peran Jaga Warga cukup penting di tengah masyarakat terutama ketika terjadi konfik sosial di masyarakat.

Disebut Reno, Yogyakarta itu istimewa, memiliki nilai-nilai luhur yang harus kita jaga bersama. Jogja juga memiliki tingkat kekeluargaan yang sangat tinggi, maka kita usahakan agar masalah yang terjadi dapat dilokalisir dalam upaya menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban. Serta kita perlu menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat.

Pemuda di Padukuhan Pringwulung yang berjarak 900 meter dari Mapolda DIY juga menolak demo anarkis.

Lurah Condongcatur juga memberikan himbauan kepada warga masyarakat Condongcatur untuk turut serta menjaga situasi dan kondisi di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tidak mudah terprovokasi.

“Mari ciptakan suasana yang kondusif, adem ayem, aman dan terkendali bagi Kita. Di mulai dari keluarga, saudara dan teman serta masyarakat umum. Jaga Jogja Bersama, Jogja Berbudaya, Istimewa Daerahnya, Istimewa Orang-Orangya. Semoga tetap guyup rukun, tentram serta Jogja Kembali tenang dan nyaman,” pinta dan pungkas Reno Candra Sangaji. (Wasana).


Editor: Mukhlisin Mustofa/Red
© Copyright 2022 - jogja.expost.co.id