Breaking News

BPBD Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem dan Kenali Dampaknya


Petugas BPBD dan relawan KTB mengevakuasi pohon tumbang akibat angin kencang. 


KOTA YOGYA, jogja.expost.co.id - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seiring datangnya musim penghujan. Sejalan dengan itu, BPBD Kota Yogyakarta tengah menunggu Keputusan Wali Kota (Kepwal) tentang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, yang telah memasuki proses pembahasan di Bagian Hukum Setda Kota Yogyakarta.

Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Yogyakarta, Darmanto.Ia menjelaskan bahwa penetapan status siaga darurat ini menjadi langkah penting Pemerintah Kota dalam meningkatkan kewaspadaan serta mempercepat respon penanganan di lapangan.

“Dengan penetapan status siaga darurat, penanganan bencana dapat dilakukan secara lebih cepat, efektif, dan terkoordinasi, sehingga dampak terhadap masyarakat dan infrastruktur kota dapat diminimalkan,” ungkapnya, saat dikonfirmasi, Senin (3/11/2025) pagi, seperti dilansir Portal Berita Pemkot Yogya.

Sebelumnya, BPBD Kota Yogyakarta telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 100.3.4.4/1155 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Cuaca Ekstrem pada September 2025. Surat tersebut ditujukan kepada seluruh perangkat daerah dan relawan Kampung Tangguh Bencana (KTB) untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi hujan lebat, angin kencang, dan potensi tanah longsor.

"Dalam SE tersebut kami minta masyarakat menjaga kebersihan saluran air, memangkas pohon rawan tumbang, dan memastikan atap rumah dalam kondisi kuat. Kami juga mendorong relawan KTB untuk menyiapkan jalur evakuasi dan titik kumpul di wilayahnya,” lanjutnya.

Berdasarkan hasil pendataan BPBD, selama Bulan Oktober di Kota Yogya terdapat insiden 20 rumah rusak atau roboh, 22 pohon tumbang, 11 lokasi dahan patah, 4 kendaraan terdampak, serta 10 titik akses jalan terganggu. Selain itu, terdapat 2 baliho roboh, 5 jaringan listrik terputus, dan 2 jaringan telepon terganggu.

"Dari kejadian tersebut, dua orang dilaporkan menjadi korban tertimpa papan nama,” ungkapnya.

Penampakan baliho roboh di Kemantren Wirobrajan Kota Yogyakarta.

Hasil asesment lapangan tersebut, lanjut Darmanto, menjadi dasar koordinasi tindak lanjut dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), relawan KTB, dan instansi lain sesuai wilayah kejadian.

“Bantuan yang diberikan disesuaikan hasil kaji kebutuhan pascabencana (Jitupasna), baik berupa material bangunan maupun bantuan biaya tukang,” jelasnya.

Masih beber Darmanto, selain penerbitan SE, pihaknya juga telah melakukan beberapa langkah teknis dalam menghadapi musim penghujan, seperti menghimbau masyarakat dengan menerbitkan surat himbauan yang ditujukan ke kemantren se-Kota Yogyakarta agar melaksanakan apel siaga relawan di wilayah masing-masing.

“Kami himbau agar kalau terjadi sesuatu di wilayah itu mereka langsung tanggap harus apa dan bagaimana sehingga meminimalkan dampaknya dan tidak korban,” katanya.

Pihaknya juga melakukan perbaikan unit Early Warning System (EWS) Banjir di tiga sungai besar hingga menjadwalkan simulasi penggunaan EWS secara serentak di seluruh Kota Yogyakarta. 

“EWS manual ada 17 titik dan EWS automatic ada 9 titik. Semuanya tidak ada yang rusak hanya perawatan rutin, misal perawatan pada aki. Jadi semua siap digunakan,” jelasnya.

Bantuan terpal bagi korban terdampak berdasarkan asesment 

Darmanto juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memantau perkembangan cuaca setiap hari.

“Hari Minggu kemarin (2/11) juga ada insiden pohon tumbang jenis alpukat di wilayah Suryowijayan, Mantrijeron akibat hujan deras disertai angin kencang dan dan batang pohon yang sudah keropos. Tidak ada korban jiwa tapi menimpa kabel PJU, kabel internet, dan tembok talud di sekitar lokasi,” ungkapnya.

Masyarakat dapat memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG dan BPBD, serta segera melaporkan jika terjadi keadaan darurat ke Pusdalops BPBD Kota Yogyakarta melalui nomor telepon atau WhatsApp di 0811 2828 911, atau melalui frekuensi radio 149.700 MHz, Duplek – 9.750 MHz, Tone 88.5 Hz. (Chi/Mbah M)


Editor : Mukhlisin Mustofa/Red
© Copyright 2022 - jogja.expost.co.id