Breaking News

Ratusan Anggota Lansia BKL Sekarwangi Lakukan Skrining Kesehatan




Secara bergantian lansia yang tergabung dalam Bina Keluarga Lansia (BKL) Sekarwangi melakukan cek kesehatan. 


SLEMAN, JE - Puskesmas Berbah melalui Kader Kesehatan Kalurahan Jogotirto melakukan kegiatan sekrIning kesehatan lansia bagi anggota Bina Keluarga Lansia (BKL) Sekarwangi. Kegiatan rutin sebulan sekali ini diikuti 150 lansia, Sabtu (27/1/2024). 

Bertempat di rumah Heri Kristadi, warga RT 6  Jragung, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman ini ratusan lansia yang tergabung dalam anggota Bina Keluarga Lansia (BKL) Sekarwangi mengikuti cek kesehatan.

Ketua BKL Sekarwangi, Jumino, mengatakan bahwa kelompok lansia pedukuhan Jragung memiliki anggota sebanyak 150 orang. Menurutnya, BKL berdiri pada 28 Januari 2023, dan untuk kegiatan sekrining kesehatan dilakukan sebulan sekali. 

Sebelum sekrining kesehatan anggota lansia diajak senam lansia dan akan mendapatkan minum dan makanan kecil. 

"Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan sekrining berasal dari pengurus BKL dan hasil iuran warga," kata Jumino. 

Salah satu Kader Kesehatan, Esti Siswanti, mengatakan bahwa kegiatan sekrining kesehatan dipandu petugas dari Puskesmas Berbah yakni Siti Nuanisah dan Valentina Wijayanti. 

"Secara teknis, sekrining kesehatan lansia diawali dengan tes kesehatan ringan berupa ukur tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan tensi," tutur Esti Wijayanti.

Senada dengan Esti Wijayanti, adalah Sekretaris BKL Sekarwangi Suatmini. Ia menuturkan bahwa skrining lansia dengan melihat kondisi prioritas terkait penurunan kapasitas intrisik dengan mengamati kondisi yang ada. Seperti, penurunanan kognitif: Mengingat 3 kata; Orientasi waktu dan Tempat.

Selanjutnya, para lansia ditanya untuk mengingat 3 kata, misalnya pintu, kursi dan jendela.

Sedangkan, untuk orientasi waktu dan tempat para lansia di tanya soal tanggal hari ini. Hasilnya, ada beberapa yang tidak mengetahui. Keterbatasan mobilitas, lansia diminta duduk 5 kali tanpa pegangan. 

Penurunan malnutrisi bisa dilihat dari berat badan yang menurun, nafsu makan menurun atau hilang sama sekali. Sedangkan gangguan penglihatan bisa dilakukan dengan tes mata.

Ada pun untuk mengetahui gangguan pendengaran dengan dilakukan tes bisik. Dan, selama dua minggu tidak mengalami kesedihan depresi dan putus asa. 

"Jika ada salah satu yang tidak sesuai dengan indikator maka lansia akan di rujuk Puskesmas, untuk tindakan selanjutnya," pungkas Suatmini.


Pewarta: Kusnadi Priyono
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red

© Copyright 2022 - jogja.expost.co.id