Breaking News

DLH Sleman Gelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Puluhan pengurus dan anggota FLH Berbah usai mengikuti kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah.


SLEMAN, JE - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman  menggelar kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga. Kegiatan yang digelar di Resto Pawon Pitoe Jetak, Sendangtirto ini diikuti puluhan pengurus dan anggota Forum Lingkungan Hidup (FLH) Berbah, Selasa (20/2/2024).

Sekretaris FLH Berbah, Awang Kurniawan, menyampaikan bahwa FLH Kapanewon Berbah bermitra dengan semua kelompok pengelola sampah di wilayah Berbah baik bank sampah, sodakoh sampah atau TPS3R. 

Ia menuturkan, pengurus FLH melakukan kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah, menginisiasi terbentuknya kelompok pengelola sampah dan melakukan pelatihan serta mencarikan pengepul hasil sampah. 

"Tentunya kegiatan FLH atas dukungan pemerintah Kapanewon Berbah serta DLH Kabupaten Sleman," ungkap Awang. 

Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Sleman, Eni Yuliani, menyatakan bahwa  pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. 

"Adapun tujuan pengelolaan sampah untuk meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya," ungkap Eni. 

Menurut Eni, adapun sampah dibagi menjadi dua kelompok yaitu sampah organik adalah sampah yang secara alami cepat terurai dan sampah anorganik sampah yang susah terurai secara alami. 

"Adapun yang disebut sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga dan sampah spesifik lainya," papar Eni.

Masih sebut Eni, bahwa dengan ditutupnya TPA Piyungan menjadikan Pemerintah Sleman berupaya mengelola sampah secara mandiri meski dilakukan secara bertahap. 

"Dengan diresmikan pengoperasian Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tamanmartani Kalasan adalah bentuk komitmen keseriusan pemerintah Kabupaten Sleman sebagai upaya penanganan sampah secara mandiri," jelas Eni. 

Namun keberadaan kelompok pengelola sampah mandiri di masyarakat sangatlah diperlukan baik dalam bentuk bank sampah, sodakoh sampah ataupun TPS3R. 

"Kelompok penggiat lingkungan ini sebagai kepanjangan tangan dari DLH dalam rangka mensosialisasikan program pengelolaan sampah dan pemilahan sampah dari sumbernya," imbuh Eni. 

Sedangkan pengelola usaha Bima Jaya Mandiri, Endah Widarningsih, menyampaikan bahwa sebenarnya semua jenis plastik bisa diolah menjadi barang atau bentuk lain yang bisa termanfatkan. Meski harus menggunakan mesin atau alat khusus. 

"Bima Jaya Mandiri bisa menghasilkan beberapa barang hanger, elbo, keni, sambungan pralon dan sebagainya," kata Endah. 

Lanjut Endah, selain memproduksi barang daur ulang, Bima Jaya Mandiri yang berada di Kalasan ini juga menerima sampah plastik yang sudah terpilah sebagai bahan baku atau sumberdaya produk daur ulang.
 
"Sampah plastik yang sudah terpilah akan memudahkan pemrosesan namun juga akan menaikkan nilai jual sampah tersebut," pungkas Endah.


Pewarta: Kusnadi Priyono
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red

© Copyright 2022 - jogja.expost.co.id