Breaking News

Benahi Viral Tourism Bappeda Kota Yogya Gelar Workshop Integrasi Informasi Pariwisata


Salah satu peserta workshop Fahri dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) Yogyakarta saat melakukan dialog interaktif dengan pembicara workshop.


YOGYKAKARTA, jogja.expost.co.id - Benahi Viral Tourism Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta menggelar Workshop Integrasi Informasi Pariwisata Tahun 2024, di hotel Kimaya, Jl. Jend. Sudirman No.89, Terban, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

"Sejak awal semestinya para konten kreator mampu memilih dan memilah informasi yang valid dan akurat sehingga masyarakat mendapatkan informasi pariwisata yang benar sesuai realitas," terang Dosen STP AMPTA, Hari Rachmadi saat ditemui awak media usai acara, Rabu (14/8/2014) siang.

Menurutnya, menjadi konten kreator juga harus bertanggung jawab secara moral terhadap informasi yang disebarkan melalui medsos, sehingga masyarakat tidak kecewa terhadap kondisi destinasi wisata yang sebenarnya.

"Upaya bunuh diri sebenarnya jika menyebarkan informasi yang invalid, bahkan bisa dikenai sanksi moral dan UU ITE," ungkapnya.

Dosen STP AMPTA, Hari Rachmadi, saat ditemui awak media, Rabu (14/8/2024). 

Senada dengan Hari Rachmadi, adalah Direktur Jogjakarta Tourism Training Center (JTTC) Hairullah Ghazali.

"Trust kepada media pemerintah lumayan tinggi, maka berilah masyarakat informasi yang berimbang dan cepat sehingga masyarakat tidak dibanjiri informasi sesat," ujarnya.

"Masalahnya media pemerintah kadang tertinggal kecepatannya sehingga keteteran mengkonternya," sambung Hairullah Ghazali.

Hairullah Ghazali, menekankan agar Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) Kota Yogya dapat ditinjau kembali sehingga tidak hanya berpihak kepada masyarakat namun juga menguntungkan bagi pelaku pariwisata.

"Bagi eksekutif atau pemerintah tentu bisa dibuat program-program kerja yang berkelanjutan baik jangka pendek dan panjang sehingga ekosistem pariwisata di Kota Yogya dapat tumbuh dan berkembang," ungkap Hairullah saat ditemui awak media di lantai 2 hotel Kimaya, Rabu (14/8/2014).

Direktur JTTC Yogyakarta Hairullah Ghazali.

Kepala Bidang Perekonomian Bappeda Kota Yogyakarta, Agustin Wijayanti, berharap event milik pemerintah dan swasta dapat dikabarkan bersama-sama sehingga beban publikasi menjadi ringan.

Selain itu, lanjutnya, pelibatan pegiat sosmed seperti Tiktokers, Youtubers dll dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat sehingga diharapkan masyarakat dapat mengunjungi destinasi dan event-event yang ada di Kota Yogyakarta.

"Kolaborasi dan sinergisitas pemerintah-swasta khususnya di bidang informasi inilah yang hendak digali sehingga menjadi basis kerja Bappeda Kota Yogya ke depan," terang Agustin Wijayanti.

"Ini semangat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta menggelar Workshop Integrasi Kekuatan Media Sosial dan Media Informasi Lintas
Stakeholder dalam Upaya Meningkatkan Lama Tinggal Wisatawan," cetusnya.

Sekretaris Bappeda Kota Yogya, Tri Retnani, menjelaskan sektor pariwisata di Kota Yogyakarta tidak hanya menjadi kebanggaan lokal namun juga menjadi lokomotif utama bagi pertumbuhan ekonomi. Tahun 2023 tercatat kontribusi sektor
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mencapai Rp5,94 triliyun (12,88% dari
total PDRB Kota Yogya).

Kepala Bidang Perekonomian Bappeda Kota Yogyakarta, Agustin Wijayanti (kiri) dan Sekretaris Bappeda Kota Yogya, Tri Retnani saat ditemui awak media di sela workshop. 

Dijelaskan Tri, jika membandingkan rasio belanja akomodasi dan makan minum wisatawan dengan total
belanja selama berwisata, dapat kita peroleh estimasi kontribusi pariwisata mencapai 13,57 triliun atau sebesar 29% dari total PDRB.

Ia pun menerangkan, potensi dan kinerja pariwisata yang luar biasa tersebut didukung dengan kinerja tiga indikator. Pertama,
indikator jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) yang pada tahun 2023
mencapai 7.279.908 wisatawan dan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)
yang terealisasi sebesar 309.674 wisatawan.

Kedua, lanjut Tri, yaitu realisasi Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang (2023) yang mencapai 64,47% dan TPK
nonbintang sebesar 27,91%. Ketiga adalah lama tinggal wisatawan (Length of Stay,
LoS) yang mencapai 1,87 hari di tahun 2023.

Meski begitu, menurutnya, pada tahun 2024, kondisi pariwisata Kota Yogya tidak sebaik tahun
sebelumnya. Berdasarkan rilis BPS untuk lingkup DIY, kinerja TPK hotel hingga bulan
Mei cukup rendah, berada di bawah kinerja tahun sebelumnya, yaitu TPK hotel
berbintang hanya 50,8% dan TPK hotel nonbintang 23,2%.

Disebut Tri, Kinerja yang menurun juga terjadi pada indikator LoS Kota Yogyakarta yang hingga bulan Juni tercatat
sebesar 1,7 hari, lebih rendah dari realisasi tahun sebelumnya maupun target tahun
2024 yang sebesar 1,8 hari. Di sisi lain, indikator jumlah kunjungan berkinerja cukup
baik, meningkat dibanding tahun sebelumnya yaitu jumlah kunjungan wisnus
terrealisasi hingga Juni mencapai 4.985.880 wisatawan, sementara kunjungan
wisman 116.6672 wisatawan.

Masih urai Tri, melihat bahwa kunjungan wisatawan yang sangat besar tetapi tidak
diimbangi dengan naiknya nilai TPK dan LoS maka dapat disimpulkan bahwa kinerja
DTW-DTW belum optimal dalam menarik wisatawan. Hal ini tercermin dari sebaran
kunjungan wisatawan yang terkonsentrasi hanya di kawasan Malioboro-Kraton dan
Gembira Loka Zoo (total terdapat 6 DTW termasuk Taman Pintar dan Tamansari)
dengan porsi mencapai 96,58% sedangkan 3,42%.

Diketahui, terdapat 58 DTW di Kota Yogya yang sebagian besar DTW telah memiliki nilai indeks kualitas atraksi wisata sangat baik/baik dan pelayanan prima.
Jika puluhan DTW nonkawasan Malioboro-Kraton dan Gembira Loka Zoo dikunjungi
juga oleh jutaan wisatawan maka akan meningkatkan lama tinggal wisatawan secara signifikan. Dampaknya nilai ekonomi PDRB yang digerakkan oleh kegiatan pariwisata akan terus bertumbuh dan
membawa kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dan meluas.

Saat ini, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta telah meluncurkan aplikasi geoportal terpadu Pusat Data Industri Pariwisata Kota Yogyakarta/Putri Jogja
(https://kotajogja.com/putrijogja/) pada akhir Juli 2024. Aplikasi ini menyajikan informasi strategis berkaitan dengan industri pariwisata.

Sebagai informasi, Workshop Integrasi Informasi Pariwisata yang di moderatori oleh anggota Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Amelia Lintang Mahiswara ini diikuti perwakilan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta; Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) Yogyakarta; Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Yogyakarta; Pengelola Museum Kraton.

Selain itu juga perwakilan dari Pengelola Gembira Loka Zoo; Forkom Kampung Wisata; Forkom Pokdarwis ; Komunitas Media Sosial dan Media Informasi DIY: @jogjainfo, @jogjaku, @yogyakarta, @wonderfuljogja, @jogja24jam, Staf Bappeda Kota Yogyakarta.



Pewarta: Mbah M
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red

© Copyright 2022 - jogja.expost.co.id