SLEMAN, jogja.expost.co.id -- Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Sleman menutup kegiatan pelatihan Pranatacara (MC bahasa Jawa) untuk pemuda Kalurahan Sendangtirto pada Kamis 24 Oktober 2024 bertempat di gedung Serbaguna Kalurahan Sendangtirto, Berbah, Sleman.
Kepala Bidang Pembinaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sleman, Riyang Sukrisman mengatakan pelatihan pranatacara merupakan program dari Dispora Sleman sebagai upaya nguri uri budaya dan sastra Jawa. Ia mengaku prihatin unggah unggah dan tatakrama di kalangan anak muda mengalami penurunan.
Dituturkan Riyang Sukrisman, program pelatihan pranatacara sudah berjalan di 11 kelompok di Kabupaten Sleman.
"Pelatihan di Kalurahan Sendangtirto merupakan yang terakhir untuk tahun ini," ucap Riyang.
Untuk pemateri, lanjut Riyang, adalah tokoh pelaku budaya dan prantacara yang tergabung dalam Paguyuban Pranatacara Yogyakarta (PPY) wilayah Sleman yang telah berlisensi. Adapun materi yang diberikan berupa sastra Jawa, unggah ungguh, teknik berpidato, praktek miru jarik, praktek langsung berpidato.
"Diharapkan setelah mendapatkan pelatihan, peserta bisa mengembangkan dan menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan bermasyarat," ujar Riyang.
Lurah Sendangtirto, Amir Junawan mengucapkan terima kasih kepada Dispora Kabupaten Sleman yang telah memfasilitasi kegiatan pelatihan pranatacara untuk pemuda Kalurahan Sendangtirto.
Pihaknya berharap, ilmu yang diperoleh dari pelatihan bisa menjadi bekal untuk berkiprah sebagai pranatacara di tengah masyarakat atau dikembangkan ke ranah yang lebih luas.
Lebih lanjut, Amir Junawan juga berharap Dispora Kabupaten Sleman di tahun berikutnya dapat memberikan program serupa atau yang lain sehingga warga Sendangtirto mendapat pelatihan yang berkelanjutan.
Kamituwo Kalurahan Sendangtirto, Dwi Sulistyo mengatakan pelatihan Pranatacara MC bahasa Jawa merupakan usulan dari Pemerintah Kalurahan Sendangtirto. Kegiatan pelatihan berlangsung selama 4 hari. Dimulai dari tanggal 21 - 24 Oktober 2024.
"Untuk peserta merupakan pemuda warga Kalurahan Sendangtirto dibatasi bagi pemuda usia 16 sampai 30 tahun. Peserta berjumlah 30 orang," terang Kamituwo.
"Setiap peserta mendapatkan fasilitas yang sama berupa buku panduan, alat tulis, jarik kain batik, uang saku, makan satu kali dan snack dua kali," lanjut dan pungkas Kamituwo.
Salah satu peserta pelatihan, Subandi, mengaku senang dapat mengikuti pelatihan pranatacara yang di sampaikan 8 pemateri atau narasumber.
"Materi yang disampaikan gampang diterima dan semoga Ilmu yang telah diberikan bisa dikembangkan," ucap Subandi.
Pewarta: Kusnadi Priyono
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red
Social Header