Breaking News

Tanjakan Clongop Gunungkidul Magnet Baru Bagi Komunitas Pesepeda



Komunitas pesepeda asal  Sukoharjo Jawa Tengah usai melewati tanjakan Clongop berkesempatan foto bersama di Pos Pit Pusat Clongop Hills Gedangsari Gunungkidul.


GUNUNGKIDUL, jogja.expost.co.id -- Viralnya tanjakan Clongop di media sosial sejak awal 2025 menjadi magnet baru bagi komunitas pesepeda. Salah satunya komunitas pesepeda dari Condongcatur yang ingin menjajal tanjakan Clongop yang tak lagi terjal dan curam.

Jalan baru Clongop yang menghubungkan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten Jawa Tengah dengan Kapanewon Gedangsari Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta telah selesai dibangun dan dibuka untuk umum sejak awal tahun 2025.

Jalan yang sebelumnya dikenal dengan tanjakan terjal dan turunan yang ekstrim, kini relatif lebih landai dan luas. Pembangunan jalan tersebut dibangun oleh Pemda DIY dengan Dana Keistimewaan atau Danais.

Usai melewati lapak lapak pedangang yang menjajakan aneka makanan pesepeda atau goweser dan gowesist yang berhasil sampai puncak biasanya akan berhenti di Pos Pit Pusat bernama Clongop Hills Gedangsari Gunungkidul. Di pos ini, tempatnya cukup luas dan bisa mengabadikan diri. Di tempat ini, pesepeda bisa menikmati nasi liwet, tiwul dan lainnya.

Dari kiri: Pesepeda asal Condongcatur Depok Sleman Wasana ditemani Bilal Madukoro dan Suparman melakukan foto usai menjajal tanjakan Clongop.

Seiring dengan kehadiran wisatawan baru di sebagian tanjakan Clongop, kini telah bermunculan lapak lapak penjual makanan. Seperti penjual gorengan, minuman, bakso dan sebagainya.

Seperti hari Sabtu 1 Februari 2025, pukul 08.30 WIB terlihat cukup ramai.

Salah satu pelapak, Suryatmi, warga Watu Gajah Gedangsari Gunungkidul menceritakan rata rata yang berdagang di tanjakan Clongop adalah sewa. Per lapak disewakan antara Rp200 hingga Rp300 ribu/bulan.

Selain bulanan, lapak juga bisa di sewa secara harian. Penyewa cukup membayar 12 ribu, 10 ribu untuk lapak dan 2 ribu untuk kebersihan. Jika dihitung sepanjang tanjakan Clongop kini ada 100an lapak.

Bagi penyuka gorengan, cukup membayar Rp1000, sementara teh anget dibandrol Rp3000.

Faktanya, Clongop saat ini menjadi tempat destinasi wisata baru meski hanya memanfaatkan area badan jalan umum. Jika siang atau malam hari sedang cerah, dari tanjakan Clongop, view alam wilayah Klaten, gunung Merapi dan Merbabu memperlihatkan keindahannya.

Pemandangan yang instagramable tentu sayang jika dilewatkan begitu saja. Maka tak heran jika banyak pengguna jalan yang sengaja berhenti untuk sekadar mengabadikan keindahan alam melalui layar smartphone.

Pengunjung jalan baru Clongop akan meningkat di hari Sabtu-Minggu atau hari Libur lainnya. Para pelapak akan buka dari pagi hingga malam hari.

Para goweser dan gowesist dari komunitas maupun pesepeda mandiri tampak mencoba tanjakan Clongop, ketika naik tanjakan dan nafas terengah engah banyak pengunjung yang berada di lapak akan menyapa dan memberikan semangat. Seperti aaayo trus lanjut.. semangaaaaat !


Editor: Mukhlisin Mustofa/Red

© Copyright 2022 - jogja.expost.co.id