Breaking News

Empat Film Pendek Hasil Kompetisi Fasilitasi Dana Keistimewaan DIY 2024 Resmi Diluncurkan


Ratusan pecinta film tampak antusias untuk melihat tayangan perdana film pendek di Gala Premier Jogja Film Pitch & Fund yang berlangsung di Studio 1 Empire XXI Jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta.


YOGYAKARTA, jogja.expost.co.id - Empat film pendek hasil kompetisi film lokal yang diinisiasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta melalui fasilitasi Dana Keistimewaan 2024 resmi diluncurkan, Kamis (24/4/2025) sore. Peluncuran film yang berlangsung di Studio 1 Empire XXI Jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta ini selain dihadiri dinas terkait, sutradara dan kru film juga mampu menyedot ratusan pecinta film.

Empat film yang tayang perdana, antara lain: (1) Cerita Sepanjang Jalan. Film dokumenter berdurasi 37 menit ini merupakan karya sutradara Febfi Setyawati. Kehidupan anak berkebutuhan khusus di Yogyakarta bersama mobil siaga "Untuk Teman." Siapa pun yang menonton film ini akan meneteskan air mata.

Di tempat kedua (2), film berjudul Kholik karya Mandella Majid yang menyentil batas antara mitos lokal dan logika modern. Film fiksi berdurasi 17 menit ini dikemas jenaka dan kritis.

Selanjutnya, Wali yang di sutradarai oleh Jihad Adjie mengangkat rekonsiliasi keluarga dengan latar sejarah kelam berada di posisi ketiga (3). Film berdurasi 23 menit ini mengulik korban fitnah peristiwa 1965. Serta keempat (4) Saat Lanjut Usia karya Khusnul Khitam. Di film berdurasi 30 menit, Khitam mengangkat refleksi sunyi tentang persahabatan dan keberanian menghadapi perubahan hidup di usia senja.

Sekretaris Dinas kebudayaan DIY Cahyo Widayat memukul Kenong untuk menandai peluncuran 4 film pendek terbaik hasil kurasi dan penggunaan Danais 2024.

"Gala premier ini bukan sekadar selebrasi karya, melainkan bentuk pertanggungjawaban kreatif kepada publik-bahwa sinema lokal bisa tumbuh dan berbicara dengan bahasa serta identitasnya sendiri," ujar Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, Kamis (24/4/2025) saat ditemui di Kangen Hotel, Jl. Urip Sumoharjo Yogyakarta.

Ia berharap melalui program kompetisi pendanaan film "Jogja Film Pitch & Fund" ini, para pembuat film (film maker) diberi ruang untuk berkarya dan menciptakan film yang siap bersaing di festival film, sekaligus mempertanggungjawabkan penggunaan dana publik secara kreatif dan transparan.

Untuk tahun 2025, lanjut Lakshmi, jika tahun lalu (2024) dipilih 4 terbaik maka untuk anggaran tahun ini akan diambil 3 terbaik. Hal ini untuk menyesuaikan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat.

"Komunitas perfilman di Yogyakarta pasti membutuhkan dana atau anggaran, kami dari Dinas Kebudayaan prinsipnya akan men-support nya," jelas Dian Lakshmi Pratiwi.

"Terutama jika memfilmkan tentang kebudayaan Yogyakarta, menjadi tanggungjawab Dinas Kebudayaan DIY untuk membantunya," sambung Lakshmi.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi saat memberikan keterangan pers usai Konferensi Pers Gala Premier Jogja Film Pitch & Fund.

Masih sebut Lakshmi, Dinas Kebudayaan DIY terus mendorong regenerasi SDM perfilman di Yogyakarta.

"Untuk menjaga kualitas program pembinaan SDM, kita bangun kepercayaan. Ijab kabulnya harus memajukan atau memuliakan kebudayaan. Mengapa? Karena kebudayaan adalah peradaban," pungkas Dian Lakshmi Pratiwi.

Diketahui, selama Jogja Film Pitch & Fund dibuka untuk umum terdapat 34 proposal yang siap mengakses dana 180 jt/per film dari Dinas Kebudayaan DIY. Dari tim kurasi dan supervisi menjadi 14 dan 8. Serta menyisakan 4 terbaik. (Mn)



Editor: Mulhlisin Mustofa/Red
© Copyright 2022 - jogja.expost.co.id