Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti melakukan penyematan pin kepada perwakilan Konco Museum sebagai bentuk peresmian program Konco Museum.
YOGYAKARTA, jogja.expost.co.id - Guna menghidupkan museum di Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta meluncurkan Konco Museum. Peluncuran Konco Museum yang ditandai dengan penyematan pin ini dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogya Yetti Martanti, Kamis (22/5/2025) pagi.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, memberikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap terwujudnya program Konco Museum. Ia menilai, Konco Museum merupakan sebuah terobosan yang tidak hanya menjawab tantangan keterbatasan jumlah tenaga museum namun juga untuk menjaring ide-ide kreatif dari generasi muda.
Ia juga berharap, ke depan program Konco Museum dapat mencetak tenaga ahli museum yang mampu menghasilkan program-program publik yang edukatif, inspiratif, namun tetap bernilai rekreatif. Semuanya itu, guna mendukung pengembangan dan pengelolaan museum di Kota Yogyakarta.
"Peluncuran Konco Museum menjadi sebuah gerakan kolaboratif yang bertujuan untuk menghidupkan dan mengembangkan museum-museum di Kota Yogyakarta secara berkelanjutan, kreatif, dan inklusif," ujar Yetti Martanti dalam rilis resminya yang diterima Redaksi, Kamis (22/5/2025) siang.
Konco Museum dan Komunitas Malam Museum saat mengikuti kunjung wajib ke Museum Dr. YAP di Jalan Cik Ditiro Gondokusuman Yogyakarta.
Kepala Bidang Sejarah Permuseuman Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Andrini Wiamawati, menuturkan Konco Museum melibatkan generasi muda dari berbagai latar belakang di Yogyakarta.
Dijelaskan Andrini, Konco Museum hadir sebagai bentuk kolaborasi cerdas dan optimis dalam penguatan internal museum melalui program unggulan seperti Youth Museum Internship Program.
“Kami percaya bahwa museum bukan hanya ruang edukasi, tetapi juga tempat yang bisa menjadi sumber inspirasi dan ruang kreatif. Generasi muda memiliki peran penting dalam menginisasi gagasan baru menikmati museum, dan Konco Museum adalah wadah untuk itu,” ujar Andrini Wiamawati.
Dalam jangka panjang, lanjut Andrini, Konco Museum akan bersinergi dengan museum-museum di Yogyakarta, menjalin kemitraan yang aktif dan adaptif. Tujuan besarnya adalah menjangkau lebih banyak anak muda agar mereka turut serta dalam menciptakan ide-ide kreatif demi kemajuan museum.
Pihaknya berharap, museum dapat menjadi lebih hidup, lebih ramai dikunjungi, dan tidak hanya berperan sebagai tempat edukatif, tetapi juga sebagai ruang yang rekreatif dan menyenangkan.
Selain pengukuhan Konco Museum, di akhir sesi launching juga digelar talkshow bersama Founder Komunitas Malam Museum Erwin Djunaedi. Talkshow ini diharapkan dapat memperkuat komitmen dan semangat peserta Konco Museum dalam keterlibatannya memajukan pengelolaan permuseuman di Kota Yogyakarta.
Usai Launching Konco Museum dan Talkshow, acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Wajib Kunjung Museum, di mana peserta melakukan kunjungan ke tiga museum penting di Yogyakarta, yakni: Museum Dr. YAP, Museum TNI AD Dharma Wiratama, dan Museum Sandi dengan menggandeng Komunitas Malam Museum.
Kegiatan ini diikuti oleh para peserta magang, pelajar, dan komunitas muda yang tergabung dalam jaringan Konco Museum. (*)
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red
Kepala Bidang Sejarah Permuseuman Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Andrini Wiamawati, menuturkan Konco Museum melibatkan generasi muda dari berbagai latar belakang di Yogyakarta.
Dijelaskan Andrini, Konco Museum hadir sebagai bentuk kolaborasi cerdas dan optimis dalam penguatan internal museum melalui program unggulan seperti Youth Museum Internship Program.
“Kami percaya bahwa museum bukan hanya ruang edukasi, tetapi juga tempat yang bisa menjadi sumber inspirasi dan ruang kreatif. Generasi muda memiliki peran penting dalam menginisasi gagasan baru menikmati museum, dan Konco Museum adalah wadah untuk itu,” ujar Andrini Wiamawati.
Dalam jangka panjang, lanjut Andrini, Konco Museum akan bersinergi dengan museum-museum di Yogyakarta, menjalin kemitraan yang aktif dan adaptif. Tujuan besarnya adalah menjangkau lebih banyak anak muda agar mereka turut serta dalam menciptakan ide-ide kreatif demi kemajuan museum.
Pihaknya berharap, museum dapat menjadi lebih hidup, lebih ramai dikunjungi, dan tidak hanya berperan sebagai tempat edukatif, tetapi juga sebagai ruang yang rekreatif dan menyenangkan.
Selain pengukuhan Konco Museum, di akhir sesi launching juga digelar talkshow bersama Founder Komunitas Malam Museum Erwin Djunaedi. Talkshow ini diharapkan dapat memperkuat komitmen dan semangat peserta Konco Museum dalam keterlibatannya memajukan pengelolaan permuseuman di Kota Yogyakarta.
Usai Launching Konco Museum dan Talkshow, acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Wajib Kunjung Museum, di mana peserta melakukan kunjungan ke tiga museum penting di Yogyakarta, yakni: Museum Dr. YAP, Museum TNI AD Dharma Wiratama, dan Museum Sandi dengan menggandeng Komunitas Malam Museum.
Kegiatan ini diikuti oleh para peserta magang, pelajar, dan komunitas muda yang tergabung dalam jaringan Konco Museum. (*)
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red
Social Header