Puluhan Pengajar TPA Di Caturtunggal dan Condongcatur Ikuti Pelatihan Guru Teladan
Suasana Pelatihan di Rumah Almarhum Suhardiyanto yang diinisiasi Pengelola TPA Al Mujahidin.
SLEMAN, jogja.expost.co.id — Puluhan pengajar TPA di Kalurahan Caturtunggal dan Condongcatur mengikuti pelatihan menjadi guru TPA teladan bagi santri. Kegiatan yang bertempat di kediaman Almarhum Suhardiyanto RT 05 RW 12 Karangasem ini menghadirkan dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendisikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan.
Direktur TPA Al Mujahidin Karangasem, Suyitno, menuturkan kegiatan awalnya dirancang untuk internal guru TPA Al Mujahidin, namun guru TPA yang tergabung dalam forum TPA Condongcatur dan Caturtunggal menghendaki ikut pelatihan bersama.
“Sebenarnya ini pelatihan rutin untuk guru internal kami, tapi rupanya banyak yang ikut serta, dari Forum TPA Condongcatur maupun Forum TPA Caturtunggal," ujar Suyitno saat ditemui di sela acara, Jumat (2/5/2025) sore.
Pihaknya mengaku tak menyangka antusiasme peserta akan sebesar ini. Dan, ini menjadi ruang silaturahmi dan berbagi, terutama pengajaran di TPA masing-masing.
Masih sebut Suyitno, forum sore ini pada Jumat (2/5) menjadi momentum silaturahmi dan penguatan kapasitas pengajar Taman Pendidikan Al-Quran lintas wilayah (Kalurahan).
Di kesempatan berbaginya, Dosen PGPAUD FKIP UAD, Intan Puspitasari, menekankan pentingnya keteladanan seorang guru baik di lingkungan TPA maupun di tengah masyarakat.
“Guru bukan sekadar pengajar, tapi juga pendidik. Keteladanan itu penting, terutama bagi anak-anak di usia dini yang mudah meniru perilaku orang di sekitarnya,” jelasnya.
Salah satu peserta pelatihan yang juga Wakil Sekretaris Forum TPA Condongcatur, Wiwik Jumiati, menuturkan materi yang disampaikan oleh pemateri secara makro bagus meski belum menyentuh kasus kasus yang spesifik.
“Materinya bagus dan membuka wawasan. Hanya saja, contoh-contohnya masih cukup umum dan kecil skalanya, belum banyak masuk ke kasus nyata di lapangan,” kata Wiwik.
Senada dengan Wiwik Jumiati adalah Ani Dwi Mulyati. Ia menilai antara teori dan praktik di lapangan masih memerlukan ruang diskusi lanjutan.
"Saya kira diperlukan pelatihan lanjutan sehingga bisa tuntas secara teori," ujar Ani.
Usai setiap peserta diberikan PIN khusus dari TPA Al Mujahidin. Acara dilanjutkan dengan makan bersama yang disiapkan oleh keluarga Alm. Suhardiyanto.
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red
Social Header