KULON PROGO, jogja.expost.co.id - Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat menjadi lokasi ketiga kami selama menjelajahi Perbukitan Menoreh di Kapanewon Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Menjelang tengah hari kami berada di Angkringan Trajumas Kopi Pagerharjo. Beranjak dari puncak Perbukitan Menoreh, selanjutnya kami menemui Ketua Kelompok Tani Vanili Ayem Surasa dan Inisiator Rumah Belajar Vanili mBajing, Aji Saras Wanto.
Di Dusun Sinogo RT 54/27 Pagerharjo Samigaluh langit mulai menyala merah, kami bertiga: saya, pak Irsyam dan mas Adam bergeser untuk menemui pak Rohmat. Ia merupakan owner Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat. Dibalik kedai ini ada menu kopi yang ditumbuk manual. Ngebayangin saja sudah nikmat, apa lagi dilanjut dengan menyeduhnya. Srruupp.., mantul rasanya!
Tiba di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat sekira pukul 17.25 WIB. Di sekitar Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat yang beralamat di Dusun Madigondo RT 26/RW 10, Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo warna langit menuju gelap.
Karena sudah janjian, kedatangan kami tanpa basa-basi. Usai bersalaman, kami dipandu masuk kedai. Jelang adzan Maghrib kedai sepi.
Ngopi di Bukit Menoreh
Sebagai minuman sejuta umat, kopi mampu menciptakan berbagai emosi bagi para pecandu kafein. Di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat, kita bisa menikmati kopi tradisional ala Perbukitan Menoreh dan suasana ala pedesaan yang sulit untuk dilupakan.
Untuk menikmati kopi tradisional dari Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat yang pernah viral di Medsos. Saya dan mas Adam berkesempatan mengikuti proses dari penggorengan kopi, penumbukan manual dan pengayakan. Tumbukan kopi dibuat dua macam: kasar dan halus.
Untuk menghasilkan kopi goreng yang merata dibutuhkan sekira 25 menit, dengan menggunakan kayu bakar. Usai digoreng, kopi di diamkan beberaa saat. Kemudian ditumbuk menggunalan kayu penumbuk (Jawa: Alu) dan Lumpang atau batu berlubang.
Jenis kopi Arabika yang telah dipisah menjadi dua macam: kasar dan halus kemudian dimasukan gelas. Air rebus yang telah mendidih kemudian dikucurkan ke gelas kopi secara bertahap hingga mendekati dinding gelas paling atas.
Usai kopi digoreng dan di diamkan beberapa saat kemudian ditumbuk hingga halus.
Usai menunaikan salat Maghrib berjamaah, saya kembali ke meja kedai yang sejak awal masuk saya tempati bersama pak Irsyam dan mas Adam. Tak berselang lama kopi Arabika tradisional disuguhkan. Disusul dengan berbagai menu camilan yang lain.
Camilan di kedai yang berdiri pertengahan Agustus 2014 ini, terdapat jajanan seperti geblek, singkong rebus, kacang rebus, pisang goreng dan lainnya. Dan untuk menu makan, di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat tersedia nasi goreng, rica-rica enthok, ayam kampung goreng, dan ayam kampung kukus tabur kopi.
Wow dalam hati, di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat yang buka dari pukul 8 pagi hingga pukul 22.00 WIB ini menawarkaan banyak hal bahkan menu selain kopi juga tersedia. Makanya gaes, kedai ini cocok untuk didatangi siapa pun. Anda bisa ke kedai ini bersama teman atau mengajak keluarga.
Usai menunaikan salat Maghrib berjamaah, saya kembali ke meja kedai yang sejak awal masuk saya tempati bersama pak Irsyam dan mas Adam. Tak berselang lama kopi Arabika tradisional disuguhkan. Disusul dengan berbagai menu camilan yang lain.
Camilan di kedai yang berdiri pertengahan Agustus 2014 ini, terdapat jajanan seperti geblek, singkong rebus, kacang rebus, pisang goreng dan lainnya. Dan untuk menu makan, di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat tersedia nasi goreng, rica-rica enthok, ayam kampung goreng, dan ayam kampung kukus tabur kopi.
Wow dalam hati, di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat yang buka dari pukul 8 pagi hingga pukul 22.00 WIB ini menawarkaan banyak hal bahkan menu selain kopi juga tersedia. Makanya gaes, kedai ini cocok untuk didatangi siapa pun. Anda bisa ke kedai ini bersama teman atau mengajak keluarga.
Kopi yang telah ditumbuk diayak untuk memperoleh bubuk kopi yang halus.
Mengenal Sosok Pak Rohmat
Terlahir di Kulonprogo 25 Desember 1965 dari keluarga petani. Rohmat adalah nama yang disematkan oleh kedua orangtua kepada dirinya semenjak lahir. Namanya pendek: Rohmat. Namun maknanya panjang.
Ia pernah belajar di STM Muhammadiyah Wates, jurusan Mesin Produksi. Istrinya bernama Hj. Nurila. Dikaruniai dua orang putra, yaitu Hamid Abdul Rosyad dan Ahmad Syarif Hidayatullah. Pak Rohmat bahkan sudah dikaruniai dua cucu, yaitu Fatika Asifa Pusitasari dan Al Khalifi.
Pak Rohmat hidup sebagai petani dan buruh bangunan. Sebagaimana masyarakat desa pada umumnya, ia hidup sederhana untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Ia bersama keluarga tinggal di sebuah rumah sederhana di Madigondo, RT.26/RW.10, Sidoharjo, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55673. Nomer HP Pak Rohmat adalah +62 878-4319-6105. Anda bisa silaturahim melalui whatsapp di nomer yang sama.
Mengenal Sosok Pak Rohmat
Terlahir di Kulonprogo 25 Desember 1965 dari keluarga petani. Rohmat adalah nama yang disematkan oleh kedua orangtua kepada dirinya semenjak lahir. Namanya pendek: Rohmat. Namun maknanya panjang.
Ia pernah belajar di STM Muhammadiyah Wates, jurusan Mesin Produksi. Istrinya bernama Hj. Nurila. Dikaruniai dua orang putra, yaitu Hamid Abdul Rosyad dan Ahmad Syarif Hidayatullah. Pak Rohmat bahkan sudah dikaruniai dua cucu, yaitu Fatika Asifa Pusitasari dan Al Khalifi.
Pak Rohmat hidup sebagai petani dan buruh bangunan. Sebagaimana masyarakat desa pada umumnya, ia hidup sederhana untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Ia bersama keluarga tinggal di sebuah rumah sederhana di Madigondo, RT.26/RW.10, Sidoharjo, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55673. Nomer HP Pak Rohmat adalah +62 878-4319-6105. Anda bisa silaturahim melalui whatsapp di nomer yang sama.
Pak Rohmat saat menghantar camilan yang sepaket dengan pesanan kopi.
Sejarah Kopi di Bukit Menoreh
Sejarah kopi di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari penindasan dan penjajahan kolonial Belanda. Keluarga Pak Rohmat mulai menanam kopi mulai sejak zaman kakek buyut. Sejak zaman penjajahan Belanda kakek buyut dan masyarakat di perbukitan Menoreh sudah menanam kopi. Petani menanam kopi atas perintah kolonial Belanda, sama seperti di Aceh, Sunda, Maluku dan tempat lainnya.
Pak Rohmat merupakan generasi ketiga penanam kopi di Perbukitan Menoreh. Saat ini ia merawat tanaman kopi dengan cinta, serta mengganti tanaman yang rusak atau mati. Kopi sudah menjadi teman sehari-hari, yang dirawat dan dikunjungi.
Sejarah Kopi di Bukit Menoreh
Sejarah kopi di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari penindasan dan penjajahan kolonial Belanda. Keluarga Pak Rohmat mulai menanam kopi mulai sejak zaman kakek buyut. Sejak zaman penjajahan Belanda kakek buyut dan masyarakat di perbukitan Menoreh sudah menanam kopi. Petani menanam kopi atas perintah kolonial Belanda, sama seperti di Aceh, Sunda, Maluku dan tempat lainnya.
Pak Rohmat merupakan generasi ketiga penanam kopi di Perbukitan Menoreh. Saat ini ia merawat tanaman kopi dengan cinta, serta mengganti tanaman yang rusak atau mati. Kopi sudah menjadi teman sehari-hari, yang dirawat dan dikunjungi.
Owner Restoran Umah Dhuwur Kotagede, Pak Irsyam Sigit Wibowo saat berada di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat.
Sejarah Kedai Kopi Menoreh
Pak Rohmat
Hingga suatu ketika, Owner Restoran Umah Dhuwur Kotagede, Pak Irsyam Sigit Wibowo, mendapatkan kopi bubuk pak Rohmat dan merasa cocok dengan cita rasanya. Sejak saat itu, Pak Irsyam menjadikan Kopi Menorah sebagai menu di restorannya. Dari sini, usaha Pak Rohmat menjadi semakin membaik.
Suatu ketika, di tahun 2014, Pak Irsyam meminta dibuatkan tempat ngopi untuk sekitar 20 orang. Komunitas motor gedhe milik Pak Irsyam melakukan perjalanan dan akan mampir ngopi di Menoreh. Pak Rohmat segera menyiapkan segala sesuatunya untuk menjamu tamu istimewa ini. Alhamdulillah, jamuan untuk Komunitas Moge memuaskan.
Dari komunitas Moge itulah tamu mulai berdatangan. Mereka menyebar informasi kepada jejaring dan keluarga di berbagai kota, agar menyempatkan singgah di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat saat berlibur ke Jogja. Semenjak itu, ia mulai membuka kedai kopi di rumahnya, atas saran Pak Irsyam.
Pada kesempatan yang lain, Pak Irsyam mengajak Klub Avanza untuk ngopi di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat. Makin lama, Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat makin banyak dikunjungi tamu. Pada saat itu, Pak Rohmat belum mengenal media sosial. Kebanyakan tamu mendapatkan informasi dari para pelanggan.
Selain dari Pak Irsyam Sidik Wibowo, Pak Rohmat juga mendapatkan suport dari Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, Dinas Perkebunan serta Dinas Koperasi. Pada acara Festival Kuliner Nusantara tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata, Pak Rohmat mendapatkan penghargaan sebagai Juara Pertama, dan bantuan modal usaha Rp 500rb.
Sejarah Kedai Kopi Menoreh
Pak Rohmat
Hingga suatu ketika, Owner Restoran Umah Dhuwur Kotagede, Pak Irsyam Sigit Wibowo, mendapatkan kopi bubuk pak Rohmat dan merasa cocok dengan cita rasanya. Sejak saat itu, Pak Irsyam menjadikan Kopi Menorah sebagai menu di restorannya. Dari sini, usaha Pak Rohmat menjadi semakin membaik.
Suatu ketika, di tahun 2014, Pak Irsyam meminta dibuatkan tempat ngopi untuk sekitar 20 orang. Komunitas motor gedhe milik Pak Irsyam melakukan perjalanan dan akan mampir ngopi di Menoreh. Pak Rohmat segera menyiapkan segala sesuatunya untuk menjamu tamu istimewa ini. Alhamdulillah, jamuan untuk Komunitas Moge memuaskan.
Dari komunitas Moge itulah tamu mulai berdatangan. Mereka menyebar informasi kepada jejaring dan keluarga di berbagai kota, agar menyempatkan singgah di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat saat berlibur ke Jogja. Semenjak itu, ia mulai membuka kedai kopi di rumahnya, atas saran Pak Irsyam.
Pada kesempatan yang lain, Pak Irsyam mengajak Klub Avanza untuk ngopi di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat. Makin lama, Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat makin banyak dikunjungi tamu. Pada saat itu, Pak Rohmat belum mengenal media sosial. Kebanyakan tamu mendapatkan informasi dari para pelanggan.
Selain dari Pak Irsyam Sidik Wibowo, Pak Rohmat juga mendapatkan suport dari Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, Dinas Perkebunan serta Dinas Koperasi. Pada acara Festival Kuliner Nusantara tahun 2015 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata, Pak Rohmat mendapatkan penghargaan sebagai Juara Pertama, dan bantuan modal usaha Rp 500rb.
Pak Rohmat saat berbincang dengan Jogja Expost.
Dinamika Mengelola Kedai Kopi
Hambatan yang dihadapi Pak Rohmat dalam mengembangkan kopi adalah pada ketersediaan benih yang baik. Jika lewat pemerintah, harus melalui kelompok tani dengan prosedur dan birokrasi yang panjang. Maka harus mengandalkan benih lokal sendiri, misalanya menyemai benih kopi yang sisa dimakan luwak atau tupai, untuk mengganti tanaman yang mati atau rusak.
Hambatan lain, saat ini Menoreh belum masuk rute destinasi utama wisatawan asing. Biasanya turis asing menjalani rute Jogja -- Borobudur dan sekitarnta. Namun belum lanjut ke kawasan perbukitan Menoreh. Dengan demikian, belum banyak dikenal luas oleh wisatawan.
Saat ini sudah ada beberapa wisatawan asing menikmati kopi di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat. Bahkan sebagian menginap ala kadarnya di saung-saung yang ada di lokasi Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat. Namun itu masih bersifat 'kebetulan', bukan sesuatu yang diprogram.
Bersyukur, sejak 2017 Dinas Perkebunan mulai memberikan suport dengan pelatihan budidaya kopi, sejak dari pra penanaman, masa penanaman, panen, serta pasca panen. Ada pula pelatihan dari Dinas Koperasi tentang pemasaran, dari Diperindag pelatihan tentang cara produksi menggunakan alat alat pengolahan. Sayang, belum pernah mendapat pelatihan barista kopi.
Harapan dan Pengembangan ke Depan
Pak Rohmat berharap, Kedai Kopi yang dirintisnya terus berkembang, bisa menjadi usaha turun temurun sampai anak cucu. Ia juga berharap perbukitan Menoreh bisa menjadi destinasi utama wisata. Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat berada di kawasan wisata Puncak Suroloyo, Kebun Teh, Embung Tonegoro, wisata Sendangsono, serta Borobudur.
Dinamika Mengelola Kedai Kopi
Hambatan yang dihadapi Pak Rohmat dalam mengembangkan kopi adalah pada ketersediaan benih yang baik. Jika lewat pemerintah, harus melalui kelompok tani dengan prosedur dan birokrasi yang panjang. Maka harus mengandalkan benih lokal sendiri, misalanya menyemai benih kopi yang sisa dimakan luwak atau tupai, untuk mengganti tanaman yang mati atau rusak.
Hambatan lain, saat ini Menoreh belum masuk rute destinasi utama wisatawan asing. Biasanya turis asing menjalani rute Jogja -- Borobudur dan sekitarnta. Namun belum lanjut ke kawasan perbukitan Menoreh. Dengan demikian, belum banyak dikenal luas oleh wisatawan.
Saat ini sudah ada beberapa wisatawan asing menikmati kopi di Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat. Bahkan sebagian menginap ala kadarnya di saung-saung yang ada di lokasi Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat. Namun itu masih bersifat 'kebetulan', bukan sesuatu yang diprogram.
Bersyukur, sejak 2017 Dinas Perkebunan mulai memberikan suport dengan pelatihan budidaya kopi, sejak dari pra penanaman, masa penanaman, panen, serta pasca panen. Ada pula pelatihan dari Dinas Koperasi tentang pemasaran, dari Diperindag pelatihan tentang cara produksi menggunakan alat alat pengolahan. Sayang, belum pernah mendapat pelatihan barista kopi.
Harapan dan Pengembangan ke Depan
Pak Rohmat berharap, Kedai Kopi yang dirintisnya terus berkembang, bisa menjadi usaha turun temurun sampai anak cucu. Ia juga berharap perbukitan Menoreh bisa menjadi destinasi utama wisata. Kedai Kopi Menoreh Pak Rohmat berada di kawasan wisata Puncak Suroloyo, Kebun Teh, Embung Tonegoro, wisata Sendangsono, serta Borobudur.
Pengunjung Kedai Kopi Menorek Pak Rohmat juga bisa membawa pulang kopi khas Kulon progo.
Ayam Kampung Kukus Tabur Kopi
Kepada awak media pada Rabu (16/7/2025) malam, Pak Rohmat membagikan resep praktis membuat ayam kampung kukus tabur kopi ala Chef Pak Rohmat.
Usai ayam kampung dibersihkan dan diberi bumbu kemudian dikukus hingga empuk. Tekstur daging ayam kampung yang empuk tidak hanya lembut di tangan tapi juga di lidah. Kolaborasi bumbu rempah yang setara mampu mengharmoniskan lidah penikmatnya.
Seperti namanya Ayam Kampung Kukus Tabur Kopi, sebenarnya potongan ayam kampung yang telah dikukus hingga empuk dan siap disajikan. Namun sebelum disajikan kepada pelanggan diberi taburan bubuk kopi.
Hidangan itu mencakup kombinasi antara ayam yang lembut dan rempah-rempah yang cukup, taburan kopi di atas daging ayam dapat menambah cita rasa khas dan segar. Penasaran? Anda wajib mencoba! (Mbah M)
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red
Ayam Kampung Kukus Tabur Kopi
Kepada awak media pada Rabu (16/7/2025) malam, Pak Rohmat membagikan resep praktis membuat ayam kampung kukus tabur kopi ala Chef Pak Rohmat.
Usai ayam kampung dibersihkan dan diberi bumbu kemudian dikukus hingga empuk. Tekstur daging ayam kampung yang empuk tidak hanya lembut di tangan tapi juga di lidah. Kolaborasi bumbu rempah yang setara mampu mengharmoniskan lidah penikmatnya.
Seperti namanya Ayam Kampung Kukus Tabur Kopi, sebenarnya potongan ayam kampung yang telah dikukus hingga empuk dan siap disajikan. Namun sebelum disajikan kepada pelanggan diberi taburan bubuk kopi.
Hidangan itu mencakup kombinasi antara ayam yang lembut dan rempah-rempah yang cukup, taburan kopi di atas daging ayam dapat menambah cita rasa khas dan segar. Penasaran? Anda wajib mencoba! (Mbah M)
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red
Social Header