Breaking News

Ribuan Warga Hadiri Kirab Pusaka Saparan Ki Ageng Wonolelo ke 58

Bupati Sleman Harda Kiswaya saat menyapa ribuan warga yang menunggu pembagian Apem Wonolelo di komplek masjid dan makam Ki Ageng Wonolelo. 


SLEMAN, jogja.expost.co.id - Ribuan Warga Hadiri Kirab Pusaka Saparan Ki Ageng Wonolelo ke 58, Bupati Sleman Harda Kiswaya mengajak masyarakat untuk melestarikan nilai nilai luhur Ki Ageng Wonolelo. Ajakan tersebut disampaikan Harda Kiswaya di tengah ribuan masa, Jumat (1/8/2025) di Masjid dan Makam Ki Ageng Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak. Bupati Sleman berkesempatan membagikan apem sebagai salah satu simbol berbagi kepada masyarakat.

Harda mengatakan upacara adat ini menjadi sarana merekatkan tali silaturahmi baik antar warga maupun antara warga dan trah (keluarga) Ki Ageng Wonolelo. Sebagai salah satu penyebar agama Islam, Ki Ageng Wonolelo mempunya nilai-nilai luhur yang perlu diteladani masyarakat. 

“Jasa Ki Ageng Wonolelo dalam menyebarkan agama Islam di Kabupaten Sleman khususnya di Widodomartani Ngemplak perlu diteladani nilai-nilai luhurnya,” ujar Harda.

Bupati Sleman Harda Kiswaya dan Ketua Trah Ki Ageng Wonolelo Kawit Sudiyono saat mengikuti Kirab Pusaka Saparan Ki Ageng Wonolelo ke 58.

Lebih lanjut, Harda mengapresiasi Upacara Adat Saparan Ki Ageng Wonolelo ini sebagai salah satu aset wisata budaya di Sleman yang mendapatkan predikat Warisan Budaya Takbenda Nasional pada tahun ini. Harda berharap upacara adat ini dapat lestari dan berlangsung khidmat serta meriah setiap tahunnya. 

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Ketua Trah Ki Ageng Wonolelo, Kawit Sudiyono menyampaikan upacara adat ini dilaksanakan untuk memperingati, menghormati, mendoakan, serta sebagai wujud darma bakti anak cucu kepada pepunden. Ia juga bersyukur Upacara Adat Saparan Ki Ageng Wonolelo mendapatkan predikat Warisan Budaya Takbenda Nasional. 

“Saparan Ki Ageng Wonolelo sudah mendapatkan predikat Warisan Budaya Takbenda Nasional dengan nama Apem Wonolelo. Maturnuwun pendampingan bapak Bupati Sleman dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman,” ujar Kawit.

Ki Ageng Wonolelo atau Syekh Jumadigeno adalah anak dari Syekh Khaki atau yang dikenal sebagai Jumadil Qubro. Dia merupakan cucu dari Pangeran Blancak Ngilo, dan cicit dari Prabu Brawijaya V.

Penampilan tari yang mengambarkan perjuangan Ki Ageng Wonolelo dalam menyebarkan agama Islam di Widodomartani Ngemplak Sleman.

Setelah memiliki ilmu yang cukup, Ki Ageng Wonolelo ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam hingga mendirikan pondok Wonolelo. Ki Ageng Wonolelo kemudian banyak mewariskan berbagai peninggalan berupa tapak tilas, pusaka, serta benda keramat lainnya.

Warga Wonolelo selalu memperingati dan mengenangnya lewat upacara adat saparan dan kirab pusaka setiap tahunnya. (Hps)


Editor: Mukhlisin Mustofa/Red
© Copyright 2022 - jogja.expost.co.id