Penyuluh Antikorupsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Suyitno bersama Puluhan siswa SD Muhammadiyah Pulokadang dan mahasiswa PKL UAD foto bersama.
BANTUL, jogja.expost.co.id – Guna menanamkan pendidikan antikorupsi sejak dini, SD Muhammadiyah Pulokadang, Canden, Jetis, Bantul menggelar pendidikan antikorupsi, Kamis (14/8/2025) pagi. Kegiatan penyuluhan yang diikuti 70 siswa-siswi kelas 1 hingga 6 ini menghadirkan Penyuluh Antikorupsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Suyitno.
Di kesempatan itu, Suyitno, yang juga dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam berbaginya, Ia mengatakan bahwa kegiatan yang diinisiasi SD Muhammadiyah Pulokadang bertujuan untuk menanamkan semangat integritas dan menumbuhkan kesadaran antikorupsi sejak usia sekolah dasar.
Antusiasme siswa-siswa SD Muhammadiyah saat mengikuti Penyuluhan Antikorupsi.
Dalam pemaparannya, Suyitno memperkenalkan sembilan nilai antikorupsi yang meliputi: kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan.
Kepada siswa, Ia jugah*( mencontohkan tokoh-tokoh integritas nasional yang menjadi inspirasi untuk berperilaku jujur dan menolak segala bentuk korupsi.
“Pendidikan antikorupsi perlu dimulai sejak dini, karena nilai-nilai integritas adalah bekal untuk menjadi generasi yang bersih, berani, dan berakhlak mulia,” tegas Suyitno di hadapan para siswa.
Dalam pemaparannya, Suyitno memperkenalkan sembilan nilai antikorupsi yang meliputi: kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan.
Kepada siswa, Ia jugah*( mencontohkan tokoh-tokoh integritas nasional yang menjadi inspirasi untuk berperilaku jujur dan menolak segala bentuk korupsi.
“Pendidikan antikorupsi perlu dimulai sejak dini, karena nilai-nilai integritas adalah bekal untuk menjadi generasi yang bersih, berani, dan berakhlak mulia,” tegas Suyitno di hadapan para siswa.
Suyitno dan salah satu siswi SD Muhammadiyah Pulokadang saat berdialog tentang Antikorupsi.
Kepala SD Muhammadiyah Pulokadang, Agra Puspa Sanjaya, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Suyitno dan tim atas penyuluhan ini. Anak-anak mendapatkan pemahaman penting tentang kejujuran dan sikap antikorupsi, yang tentu bermanfaat bagi pembentukan karakter mereka,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari mahasiswa UAD yang sedang melaksanakan praktik kerja lapangan (PKLo di sekolah tersebut. Mereka membantu mengajak siswa tepuk antikorupsi disertai video-video menarik.
Dengan adanya penyuluhan ini, SD Muhammadiyah Pulokadang berharap dapat menjadi salah satu sekolah pelopor pendidikan karakter dan antikorupsi di Bantul, sekaligus membentuk generasi muda yang cerdas, berintegritas, dan berkontribusi positif bagi bangsa (*)
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red
Kepala SD Muhammadiyah Pulokadang, Agra Puspa Sanjaya, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Suyitno dan tim atas penyuluhan ini. Anak-anak mendapatkan pemahaman penting tentang kejujuran dan sikap antikorupsi, yang tentu bermanfaat bagi pembentukan karakter mereka,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari mahasiswa UAD yang sedang melaksanakan praktik kerja lapangan (PKLo di sekolah tersebut. Mereka membantu mengajak siswa tepuk antikorupsi disertai video-video menarik.
Dengan adanya penyuluhan ini, SD Muhammadiyah Pulokadang berharap dapat menjadi salah satu sekolah pelopor pendidikan karakter dan antikorupsi di Bantul, sekaligus membentuk generasi muda yang cerdas, berintegritas, dan berkontribusi positif bagi bangsa (*)
Editor: Mukhlisin Mustofa/Red


Social Header