Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogya Agus Trimadi menabuh Kentongan untuk menandai pembukaan Gelar Pelajar Pemuda dan Gerakan Reresik Kalam Kudus Fair 2025 di Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta Jalan Jambon, Kricak, Tegalrejo, Kota Yogya, Sabtu (8/11/2025).
KOTA YOGYA, jogja.expost.co.id - Kalam Kudus Fair 2025 menjadi penutup rangkaian Gelar Pelajar Pemuda dan Gerakan Reresik Sekolah yang dilakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Agus Trimadi usai secara simbolis membuka Pameran Karya Siswa Sekolah Kristen Kalam Kudus jenjag KB/TK hingga SMP, Sabtu (8/11/2025) pagi.
Dijelaskan Agus, Gerakan Reresik Sekolah, contoh nyata dari itu seperti terlihat di Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta. Kegiatan bertajuk “Berinovasi, Berprestasi dan Bersinar bagi Yogyakarta” bukan hanya pamer prestasi semata. Lebih dari itu, menjadi ruang hidup, penuh gotong royong dan kesadaran peduli terhadap lingkungan.
Kepada para pelajar dan pemuda, Agus berpesan, agar dapat mempraktikkan tiga hal. Itu selaras dengan amanat Wali Kota Yogya Hasto Wardoyo. Agus kemudian menyampaikan tiga hal itu. “Inovasi dan berkarya. Kepedulian lingkungan, serta etika dan karakter,” ucapnya mengutip amanat wali kota.
Dijelaskan Agus, Gerakan Reresik Sekolah, contoh nyata dari itu seperti terlihat di Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta. Kegiatan bertajuk “Berinovasi, Berprestasi dan Bersinar bagi Yogyakarta” bukan hanya pamer prestasi semata. Lebih dari itu, menjadi ruang hidup, penuh gotong royong dan kesadaran peduli terhadap lingkungan.
Kepada para pelajar dan pemuda, Agus berpesan, agar dapat mempraktikkan tiga hal. Itu selaras dengan amanat Wali Kota Yogya Hasto Wardoyo. Agus kemudian menyampaikan tiga hal itu. “Inovasi dan berkarya. Kepedulian lingkungan, serta etika dan karakter,” ucapnya mengutip amanat wali kota.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogya Agus Trimadi saat meninjau pameran karya siswa jenjang SD.
Dia mengapresiasi peran lembaga pendidikan swasta karena telah berkontribusi nyata membangun kesadaran siswa mengelola sampah secara mandiri. Itu semua tercermin melalui Gelar Pelajar Pemuda dan Gerakan Reresik Sekolah dalam Kalam Kudus Fair 2025.
"Kami juga menggerakkan pemuda-pemuda di Kota Yogya agar terlibat aktif dalam kegiatan bersih-bersih sekolah," kata Agus.
Di kesempatan itu, Agus juga mengulas tema acara “Berinovasi, Berprestasi dan Bersinar bagi Yogyakarta”.
Dia mengapresiasi peran lembaga pendidikan swasta karena telah berkontribusi nyata membangun kesadaran siswa mengelola sampah secara mandiri. Itu semua tercermin melalui Gelar Pelajar Pemuda dan Gerakan Reresik Sekolah dalam Kalam Kudus Fair 2025.
"Kami juga menggerakkan pemuda-pemuda di Kota Yogya agar terlibat aktif dalam kegiatan bersih-bersih sekolah," kata Agus.
Di kesempatan itu, Agus juga mengulas tema acara “Berinovasi, Berprestasi dan Bersinar bagi Yogyakarta”.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta Agus Trimadi usai ditemui awak media.
Tema itu menegaskan, setiap murid bukan hanya untuk belajar dan berkarya. Namun juga menghadirkan dampak melalui inovasi, prestasi, dan kesaksian hidup. Sebab, dunia pendidikan dan kehidupan modern menuntut generasi muda yang kreatif. Adaptif, dan berani mencoba hal-hal baru.
Semua inovasi dan prestasi tersebut bukan semata-mata untuk kemuliaan diri pribadi, melainkan untuk memuliakan Kristus. Gelar Pelajar Pemuda dan Gerakan Reresik Kalam Kudus Fair 2025 meliputi tiga hal.
Pertama, sosialisasi program Mas Jos dan dilanjutkan Gerakan Reresik Sekolah. Ini merupakan aksi bersama mengelola sampah secara mandiri. Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. Menumbuhkan kesadaran peduli lingkungan sejak dini serta mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman.
Kedua, Gelar Pelajar Pemuda menjadi ajang bagi murid menampilkan kreativitas, prestasi, semangat kepemimpinan, dan nasionalisme. Bentuknya diwujudkan dengan berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif.
Ketiga, Kalam Kudus Fair 2025 menjadi puncak dari rangkaian sejumlah kegiatan. Di antaranya, menghadirkan pameran karya murid, bazar melibatkan 30 pelaku UMKM, donor darah, permainan ketangkasan dan berbagai pertunjukan menarik. Semua itu menggambarkan semangat inovatif dan kolaboratif dari seluruh civitas Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta.
Tema itu menegaskan, setiap murid bukan hanya untuk belajar dan berkarya. Namun juga menghadirkan dampak melalui inovasi, prestasi, dan kesaksian hidup. Sebab, dunia pendidikan dan kehidupan modern menuntut generasi muda yang kreatif. Adaptif, dan berani mencoba hal-hal baru.
Semua inovasi dan prestasi tersebut bukan semata-mata untuk kemuliaan diri pribadi, melainkan untuk memuliakan Kristus. Gelar Pelajar Pemuda dan Gerakan Reresik Kalam Kudus Fair 2025 meliputi tiga hal.
Pertama, sosialisasi program Mas Jos dan dilanjutkan Gerakan Reresik Sekolah. Ini merupakan aksi bersama mengelola sampah secara mandiri. Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. Menumbuhkan kesadaran peduli lingkungan sejak dini serta mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman.
Kedua, Gelar Pelajar Pemuda menjadi ajang bagi murid menampilkan kreativitas, prestasi, semangat kepemimpinan, dan nasionalisme. Bentuknya diwujudkan dengan berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif.
Ketiga, Kalam Kudus Fair 2025 menjadi puncak dari rangkaian sejumlah kegiatan. Di antaranya, menghadirkan pameran karya murid, bazar melibatkan 30 pelaku UMKM, donor darah, permainan ketangkasan dan berbagai pertunjukan menarik. Semua itu menggambarkan semangat inovatif dan kolaboratif dari seluruh civitas Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta.
Penampilan Tari Jaranan dari Kelompok Bermain Kalam Kudus.
Ketua Yayasan Kalam Kudus Cabang Yogyakarta, Kris Pujianto Halim mengakui kolaborasi itu dibutuhkan bagi Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta. Melalui berbagai kegiatan itu, Kris ingin dapat membangun sebuah kesadaran. Perubahan menuju lingkungan dan generasi yang lebih baik dimulai dari langkah kecil.
Pihaknya berharap, kegiatan yang melibatkan banyak pihak itu bukan akhir. Sebaliknya, sebagai awal yang baik.
"Dari Kalam Kudus Fair 2025 ini menjadi pelecut untuk menjalin kerja sama dengan stakeholder terkait di masa yang akan datang," tandas Kris Punianto Halim.
“Kami akan terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kami dengan berkarya memberi yang terbaik untuk ikut mensukseskan pembangunan di Kota Yogyakarta,” sambung Kris.
Ketua Yayasan Kalam Kudus Cabang Yogyakarta, Kris Pujianto Halim mengakui kolaborasi itu dibutuhkan bagi Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta. Melalui berbagai kegiatan itu, Kris ingin dapat membangun sebuah kesadaran. Perubahan menuju lingkungan dan generasi yang lebih baik dimulai dari langkah kecil.
Pihaknya berharap, kegiatan yang melibatkan banyak pihak itu bukan akhir. Sebaliknya, sebagai awal yang baik.
"Dari Kalam Kudus Fair 2025 ini menjadi pelecut untuk menjalin kerja sama dengan stakeholder terkait di masa yang akan datang," tandas Kris Punianto Halim.
“Kami akan terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kami dengan berkarya memberi yang terbaik untuk ikut mensukseskan pembangunan di Kota Yogyakarta,” sambung Kris.
Sebagai informasi, saat Kalam Kudus Fair 2025 dihelat, Sekolah Kristen Kalam Kudus tersebut, hari itu juga sedang merayakan HUT ke-29.
Perlu diketahui, Yayasan Kalam Kudus Cabang Yogyakarta merupakan salah satu dari 30 cabang yang tersebar di 30 kota di Indonesia.
Secara nasional yayasan itu memiliki lebih dari 22 ribu siswa dan 2.600-an guru serta staf dan karyawan. (Mbah M)


Social Header