SLEMAN, jogja.expost.co.id - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sleman kembali menggelar Pasar Bela Negara, bertempat di Lapangan Pemda Sleman pada Jumat (7/11/2025) pagi.
Menghadirkan narasumber Ketua DPRD Kabupaten Sleman, Yohanes Gustan Ganda; Kepala Badan Kesbangpol Sleman, Samsul Bahri, dipandu Lina dan Boby Tnampi, kedua merupakan Pendamping UMKM Kabupaten Sleman.
Kepala Badan Kesbangpol Sleman, Samsul Bakri, kepada media menjelaskan bahwa kegiatan Pasar Bela Negara ini dilaksanakan sejak bulan Agustus 2025 silam, dan hari ini adalah pekan ke -14.
Tujuannya adalah agar masyarakat, atau pegawai di lingkungan Pemkab Sleman yang melaksanakan kegiatan olahraga pagi dapat menikmati berbagai produk UMKM yang kami hadirkan.
Kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi dari berbagai pihak baik Dinas Sosial, Badan Kesbangpol, UMKM, didukung oleh Bank Sleman. Kolaborasi ini sebagai wujud bela, beli dan cinta produk dalam negeri dan edukasi ketahanan nasional.
Kegiatan ini tidak menggunakan APBD, ini murni kolaborasi berbagai pihak. Melalui kegiatan ini UMKM kami beri ruang untuk berusaha agar tumbuh dan berkembang, sekaligus mengikuti dan mendengarkan Talk Show dari berbagai Dinas terkait di lingkungan Pemkab Sleman. Di antaranya Wakil Bupati Sleman, para profesional, pelaku UMKM, Anggota Dewan, dan hari ini kami hadirkan Ketua DPRD Sleman sebagai narasumber.
Ketua DPRD Kabupaten Sleman Yohanes Gustan Ganda saat mengisi Talk Show Pasar Bela Negara beserta Kepala Kesbangpol Sleman Samsul Bakri.
Kegiatan lainnya outbond para siswa Sekolah Dasar dengan Instruktur dari Badan Kesbangpol Sleman. Beberapa kegiatan serupa telah kami laksanakan pada bulan Agustus lalu, dengan membagikan bendera merah putih kepada masyarakat.
Harapan kami, kegiatan ini terus berjalan dengan kolaborasi dan senergi semua pihak sebagai upaya menanamkan rasa nasionalisme dan wawasà n kebangsaan. Serta cinta produk dalam negeri kepada generasi muda bangsa.
Sementara itu Ketua DPRD Sleman, Y. Gustan Ganda, dalam pemaparannya mengatakan salah satu ciri negara maju UMKM-nya tumbuh 15%, sedangkan di negara kita baru mencapai 5%. Kenapa kita belum berhasil, karena Pemerintah tidak melakukan Intervensi, seperti untuk UMKM perlu diberikan akses perijinan dan berusaha dengan mudah, untuk Ekonomi Mikro diberikan pelatihan dan pendampingan untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Lebih lanjut Ketua DPRD Kabupaten Sleman, menuturkan APBD Kabupaten Sleman tahun anggaran 2025 sebesar Rp3,3 Triliun dan akan terus menigkat di tahun - tahun kedepan.
"Efisiensi anggaran itu bukan pengurangan, tapi penggunaan anggaran dengan fokus dan efektif, kita harus sama-sama mengerti bahwa kalau anggaran tidak efektif itu yang perlu dikurangi, kita fokus pada pembiayaan program yang tepat sasaran," tutur Gustan Ganda.
Kegiatan lainnya outbond para siswa Sekolah Dasar dengan Instruktur dari Badan Kesbangpol Sleman. Beberapa kegiatan serupa telah kami laksanakan pada bulan Agustus lalu, dengan membagikan bendera merah putih kepada masyarakat.
Harapan kami, kegiatan ini terus berjalan dengan kolaborasi dan senergi semua pihak sebagai upaya menanamkan rasa nasionalisme dan wawasà n kebangsaan. Serta cinta produk dalam negeri kepada generasi muda bangsa.
Sementara itu Ketua DPRD Sleman, Y. Gustan Ganda, dalam pemaparannya mengatakan salah satu ciri negara maju UMKM-nya tumbuh 15%, sedangkan di negara kita baru mencapai 5%. Kenapa kita belum berhasil, karena Pemerintah tidak melakukan Intervensi, seperti untuk UMKM perlu diberikan akses perijinan dan berusaha dengan mudah, untuk Ekonomi Mikro diberikan pelatihan dan pendampingan untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Lebih lanjut Ketua DPRD Kabupaten Sleman, menuturkan APBD Kabupaten Sleman tahun anggaran 2025 sebesar Rp3,3 Triliun dan akan terus menigkat di tahun - tahun kedepan.
"Efisiensi anggaran itu bukan pengurangan, tapi penggunaan anggaran dengan fokus dan efektif, kita harus sama-sama mengerti bahwa kalau anggaran tidak efektif itu yang perlu dikurangi, kita fokus pada pembiayaan program yang tepat sasaran," tutur Gustan Ganda.
Hal yang ditekankan Ketua DPRD Sleman
Kalau kita membangun infrastruktur itu mudah, tapi membangun pemberdayaan masyarakat itu yang berat butuh waktu dan energi yang besar.
"Di negara--negara maju mereka bukan membangun Infrastruktur, tapi yang utama adalah masyarakatnya yang diberdayakan. Sehingga jika masyarakat butuh bantuan kita dukung, dengan demikian masyarakat akan tumbuh dan teredukasi," pungkasnya. (Hps)
Editor : Mukhlisin Mustofa/Red


Social Header