Breaking News

Wellness Bukan Sekadar Yoga, Gaya Hidup Sehat Holistik & Industri Pariwisata

Sekjen DPD PUTRI (Perkumpulan Usaha Taman Rekreasi Indonesia) DIY Agus Budi Rachmanto. Foto : Dok. Pribadi.


YOGYAKARTA, jogja.expost.co.id  —
Selama ini banyak masyarakat mengenal wellness hanya sebatas kegiatan yoga, meditasi, atau olahraga ringan. Padahal, wellness atau gaya hidup sehat holistik memiliki makna yang jauh lebih luas. Wellness mencakup seluruh aspek kehidupan yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan tubuh, pikiran dan jiwa, agar seseorang dapat hidup lebih sehat, bahagia dan produktif.

Mari kita simak penjelasnya Agus Budi Rachmanto, selaku DPD PUTRI (Perkumpulan Usaha Taman Rekreasi Indonesia) DIY, wellness tidak bisa dipisahkan dari dunia pariwisata, kuliner, dan pengobatan tradisional yang menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat Indonesia.

“Wellness bukan hanya yoga. Banyak kegiatan yang bisa dikategorikan sebagai wellness, mulai dari wisata alam, spa, kuliner sehat, hingga pengobatan tradisional seperti jamu. Semua itu mendukung keseimbangan tubuh dan pikiran,” ucap Agus, Selasa (4/11/2025) sore.

Ia merinci setidak ada 5 aspek Wellness : 

1. Wellness dari Aspek Pariwisata

Dalam dunia pariwisata, wellness dikenal sebagai wellness tourism atau wisata kebugaran. Jenis wisata ini mengutamakan pengalaman yang menenangkan, menyegarkan, dan memulihkan energi.
Contohnya:

Wisata alam ke desa yang tenang, pegunungan, atau pantai untuk healing dan relaksasi.

Menginap di resort atau hotel dengan fasilitas spa, yoga, meditasi, dan pijat tradisional.

Mengikuti program retreat atau pelatihan kesadaran diri (mindfulness).

Yogyakarta memiliki potensi besar di bidang ini, dengan banyak destinasi yang memadukan wisata budaya, alam, dan wellness dalam satu paket.

2. Wellness dari Aspek Kuliner

Aspek ini mencakup semua hal yang berhubungan dengan pola makan sehat dan alami.
Contohnya:

Kuliner berbahan organik, bebas pengawet, dan diolah secara tradisional.

Minuman herbal seperti jamu, wedang uwuh, dan teh rempah.

Program food therapy atau diet sehat berbasis bahan lokal seperti tempe, sayur, dan rempah Nusantara.

Menurut Agus Budi, kuliner sehat juga menjadi bagian penting dari promosi wellness tourism karena wisatawan kini semakin sadar pentingnya asupan alami untuk kesehatan.

3. Wellness dari Aspek Pengobatan Tradisional

Indonesia kaya dengan pengobatan tradisional yang sudah diwariskan turun-temurun, dan semuanya termasuk dalam konsep wellness.
Contohnya:

Pengobatan herbal atau jamu yang berbahan dasar tanaman obat.

Pijat refleksi, lulur, dan perawatan tubuh tradisional.

Terapi uap, mandi bunga, dan ritual penyucian diri (self-purification).

Selain memberikan manfaat kesehatan, tradisi ini juga memiliki nilai budaya tinggi yang menarik minat wisatawan mancanegara.

4. Wellness dari Aspek Mental dan Spiritual

Aspek ini mencakup kegiatan yang menumbuhkan ketenangan batin dan keseimbangan emosi.
Contohnya:

Meditasi, yoga, breathing exercise, dan journaling.

Kegiatan sosial atau spiritual seperti doa bersama, ziarah budaya, atau kontemplasi di tempat suci.

Aktivitas yang menumbuhkan rasa syukur dan kebahagiaan sederhana.

Bahwa wellness bukan hanya tren, tetapi kebutuhan hidup modern. “Dengan gaya hidup yang serba cepat, masyarakat perlu mengembalikan keseimbangan diri. Wellness menjadi cara untuk menjaga kesehatan secara alami, sekaligus peluang besar dalam industri pariwisata,”

5. Wellness sebagai Peluang Ekonomi Kreatif

Konsep wellness juga membuka peluang bagi pelaku UMKM dan industri kreatif, mulai dari produk jamu modern, spa tradisional, eco fashion, hingga makanan sehat kemasan. Kolaborasi antara pelaku pariwisata, kuliner, dan pengrajin lokal dapat menjadi kekuatan baru ekonomi daerah.

Melalui  sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mengembangkan ekosistem wellness tourism yang kuat dan berkelanjutan di Yogyakarta.

Kita punya kekayaan budaya, alam, dan kearifan lokal yang luar biasa. Jika semua digerakkan dengan semangat wellness, Yogyakarta bisa menjadi pusat wellness tourism Indonesia,” tutupnya. (Tyo)


Editor : Mukhlisin Mustofa/Red
© Copyright 2022 - jogja.expost.co.id