SLEMAN, jogja.expos.co.id - Menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) dan sekaligus menjaga inflasi daerah, PT. Petani Milenial Sleman (PMS) bersama dengan Pengurus Pusat Himpunan Masyarakat Agribisnis (PPHM) dan Champion Cabai Indonesia, berkomitmen menjamin volume pasokan bahan pokok pangan terutama cabai.
Hari ini, kami mengumumkan inisiasi kerja sama strategis multi pihak dalam upaya pengendalian inflasi daerah. Sinergi ini di tandai dengan pengiriman perdana komoditas pangan yakni sebanyak (1) satu ton cabai merah keriting yang di pesan oleh PT. Riau Pangan Bertuah, dia adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan Provinsi Riau.
Hal itu di sampaikan oleh Direktur Utama PT. Petani Milenial Sleman, Ardhi Prasetyo Minggu 30 November 2025.
Ardhi mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya terpadu untuk membangun rantai pasokan yang efisien dan stabil, dan sekaligus memangkas biaya logistik dan menjamin ketersediaan pasokan untuk menjaga stabilitas harga cabai.
"Komoditas cabai merah keriting salah satu penyumbang inflasi utama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026 khususnya di Pekanbaru," terangnya.
Lebih lanjut, Ardhi menegaskan komitmen kolektif tiga pihak ini dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Pengiriman (1) satu ton cabai merah keriting ini adalah bukti nyata, kesiapan petani di Kabupaten Sleman yang di dukung penuh oleh PPHM dan Champion Cabai Indonesia.
"Kolaborasi ini kami memastikan dapat menyediakan pasokan cabai yang berkualitas terbaik, dengan volume yang terjamin sehingga harga di tingkat petani tetap layak dan harga di konsumen melalui PT.RPB tetap terjangkau," jelasnya.
Ardhi juga menambahkan, kedatangan pasokan cabai dari Kabupaten Sleman di sambut positif oleh PT. Riau Pangan Bertuah.
Sementara itu, Direktur Operasional PT. Riau Pangan Bertuah, Ade Putra Daulay menyampaikan setelah pasokan cabai ini sampai di Pekanbaru, segera kami distribusikan.
Kami berterimakasih atas respon cepat dari PT. PMS dan seluruh mitra pendukung, sehingga pasokan cabai merah keriting ini akan segera kami kirim ke pasar - pasar tradisional dan ritel yang ada di Pekanbaru ini.
"Fokus kami adalah mengendalikan gejolak harga cabai di Pekanbaru ini, agar indeks harga konsumen di Pekanbaru tetap stabil selama Nataru dan kami akan terus merencanakan pengiriman cabai ini secara rutin," tambah Ade.
Langkah selanjutnya dalam pengendalian inflasi, pengiriman cabai ini akan di rencanakan menjadi pengiriman rutin dengan PT.PMS, PPHM, dan Champion Cabai Indonesia berkomitmen menjamin volume pasokan kebutuhan bahan pokok yang konsisten.
"Kerjasama ini di harapkan menjadi role model percontohan bagi BUMD lain yang ada di Indonesia, dalam menjalin kemitraan lansung dengan sentra produksi pertanian yang terorganisir sebagai instrumen efektif dalam meredam inflasi daerah," pungkas Ade Putra Daulay. (Hps)
Editor : Mukhlisin Mustofa/Red
Social Header